Mengajak kepada sesasama hamba Allah untuk berbuat kebaikan dan menjauhi kemunkaran
Jumat, 21 Oktober 2011
" Hal anak Adam ! Aku sakit, mengapa kamu tidak menjenguk-Ku ?
Kalimat tersebut diatas adalah kutipan dari penggalan sebuah hadits qudsi tentang diperintahkannya seorang muslim untuk mengunjungi saudaranya sesama muslim yang lagi sakit. Dan hadits qudsi tersebut disampaikan oleh ustadz yang juga sekaligus imam tetap di langgar kami, yang disampaikan pada saat sejumlah jama’ah langgar dikampung kami datang bersama-sama menjenguk salah seorang anggota jama’ah yang sedang sakit beberapa waktu yang lalu.
Sudah merupakan tradisi dilingkungan langgar kami apabila ada diantara anggota jamaah yang sakit untuk dikunjungi. Dan biasanya apabila salah seorang jama’ah yang biasanya secara rutin tidak pernah ketinggalan sholat berjama’ah kemudian selama beberapa hari tidak nampak hadir dilanggar, maka ketidak hadirannya akan dipertanyakan, apabila ternyata ketidak hadiran tersebut dikarenakan alasan ,maka imam langgar mengajak jama’ah lainnya untuk mengunjungi sisakit.
Kunjungan yang dilakukan kepada mereka- mereka yang sedang sakit itu adalah sebagai bentuk solidaritas manusia yang hidup bermasyakat dalam bermuamalah dan membina hubungan yang baik sesama manusia.
Islam sebagai agama samawi yang mempunyai tuntunan paling terlengkap dan paling sempurna tentang segala sesuatunya baik yang berkaitan dengan bagaimana manusia berhubungan dengan Allah Yang Maha Pencipta, serta bagaimana cara manusia berhubungan dengan sesama manusia sebagai makhluk sosial. Tuntunan tersebut disusun dalam bentuk al-Qur’an sebagai Kalamullah dan Sunnah Rasullulah shalalahu ‘alaihi wasallam.
Salah satu tuntutan dalam Islam yang perlu mendapatkan perhatian dan perlu diaplikasikan dalam kehidupan keseharian sebagai makhluk sosial dalam bermuamalah adalah Mengunjungi orang-orang yang sakit.
Mengingat bahwa mengunjungi orang yang sakit telah disyari’atkan oleh agama., maka tentunya aturan tersebut tidak saja memberikan dampak positip bagi si sakit yang dikunjungi tetapi juga memberikan dampak positip bagi pihak yang mengunjungi. Subhanahullaah, dapat dibayangkan apa saja yang dilakukan oleh seorang hama yang bersifat positip , oleh Allah telah dijanjikan akan diberikan imbalan berupa pahala yang berlipat.
Islam telah mensyari’atkan mengenai hal-hal yang berkenaan dengan mengunjungi orang yang sakit dengan memberikan keutamaan bagi yang melakukannya. Keutamaan tersebut tertuang dalam banyak hadits dari Rasullulah shalalahu ‘alaihi wasallam yang dijadikan dasar pijakan mengapa seseorang hamba diperintahkan mengunjungi orang sakit.
Mengunjungi orang yang sedang sakit merupakan sikap untuk menunjukkan kecintaan kita kepada sesama saudara seiman, serta ikut merasakan apa yang menjadi penderitaan saudara kita tersebut. Sebuah hadits menyinggung tentang keutamaan saling mencintai dan berkunjung serta ikut merasakan sakit diantara kaum muslimin adalah sebagai mana yang diriwsayatkan oleh Imam al-Bukhari rahimahullaah :
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ عَنْ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ فِي تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى عُضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Zakariya` dari 'Amir dia berkata; saya mendengar An Nu'man bin Basyir berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu akan melihat orang-orang mukmin dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya)."
T
Sedangkan Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan sebagai berikut :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ الْحَنْظَلِيُّ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنَحْوِهِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Zakaria dari Asy Sya'bi dari An Nu'man bin Bisyir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-Orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya) '"
Dari hadits yang diriwayatkan baik oleh Imam al-Bukhari rahimahullah dan Imam Muslim rahimahullah diatas, disebutkan bahwa sesama muslim yang saling mencintai, mengasihi dan menyayangi diumpamakan oleh Rasullulah shallalahu ‘alaihi wasallam sebagai satu batang tubuh dari manusia, dimana apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut merasa sakit sehingga tidak dapat tidur. Sehingga dengan demikian maka apabila ada diantara kaum muslim yang mendapatkan sesuatu musibah seperti sakit maka saudara sesama muslim lainnya juga turut merasakannya.
Sebagai bentuk wujud dari merasakan apa yang dirasakan oleh saudara kita yang menderita sakit maka Rasullulah shalalahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadits qudsi menggambarkan tentang pertanyaan Allah kepada bani Adam yang tidak menengok Allah, lebih lengkapnya sebagai mana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullaah dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasullulah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Allah berfirman :
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلَانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي قَالَ يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ Telah."
وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تَسْقِهِ أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ وَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي
: Hai anak Adam! Aku sakit, mengapa kamu tidak menjenguk-Ku?" Jawab anak Adam; "Wahai Rabbku, bagaimana mengunjungi Engkau, padahal Engkau Tuhan semesta alam?" Allah Ta'ala berfirman: "Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sakit, mengapa kamu tidak mengunjunginya? Apakah kamu tidak tahu, seandainya kamu kunjungi dia kamu akan mendapati-Ku di sisinya?" "Hai, anak Adam! Aku minta makan kepadamu, mengapa kamu tidak memberi-Ku makanJawab anak Adam; "Wahai Rabbku, Bagaimana mungkin aku memberi engkau makan, padahal Engkau Tuhan semesta alam?" Allah Ta'ala berfirman: "Apakah kamu tidak tahu, bahwa hamba-Ku si Fulan minta makan kepadamu tetapi kamu tidak memberinya makan. Apakah kamu tidak tahu seandainya kamu memberinya makan niscaya engkau mendapatkannya di sisi-Ku?" "Hai, anak Adam! Aku minta minum kepadamu, mengapa kamu tidak memberi-Ku minum?" Jawab anak Adam; "Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi Engkau minum, padahal Engkau Tuhan semesta alam?" Allah Ta'ala menjawab: "Hamba-Ku si Fulan minta minum kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya minum. Ketahuilah, seandainya kamu memberinya minum, niscaya kamu mendapatkannya di sisi-Ku.
Kaum muslimin oleh Rasullulah shallalahu ‘alaihi wasallam dianjurkan untuk menjenguk sesama saudara muslim yang sakit karena dalam kunjungan itu mempunyai keutamaan dan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana tercantum dalam sebuah hadits pendek riwayat Muslim rahimahullah dari Tsauban maula Rasullulah shallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi; Telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Khalid dari Abu Qilabah dari Abu Asma' dari Tsauban -budak- dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, maka dia senantiasa berada dalam sebuah taman surga sampai dia pulang kembali."
Di lain hadists riwayat at-Tirmidzi rahimahullaah dari Abu Hurairah Radhyallah ‘anhum , dia berkata Rasullulah shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّ اللَّهِ نَادَاهُ مُنَادٍ أَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنْ الْجَنَّةِ مَنْزِلًاالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَأَبُو سِنَانٍ اسْمُهُ عِيسَى بْنُ سِنَانٍ وَقَدْ رَوَى حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَبِي رَافِعٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا مِنْ هَذَا
: "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya semata-mata karena Allah, maka seorang penyeru akan menyeru: Engkau telah berbuat baik dan berjalanmu pun baik serta engkau telah memesan sebuah tempat di surga." Berkata Abu Isa: Ini merupakan hadits hasan gharib dan Abu Sinan bernama Isa bin Sinan. Hammad bin Salamah telah meriwayatkan dari Tsabit dari Abi Rafi' dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagian dari hadits ini.
Dalam rangka menjenguk orang yang sakit Rasullulah shallalahu ‘alaihi wasallam juga mengajarkan agar mendoakan kepada si sakit akan kesembuhannya, sebagaimana yang dituangkan dalam hadits riwayat Imam al-Bukhari rahimahullah :”
حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَبُو خَالِدٍ عَنْ الْمِنْهَالِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَحْضُرْ أَجَلُهُ فَقَالَ عِنْدَهُ سَبْعَ مِرَارٍ أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ إِلَّا عَافَاهُ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ الْمَرَضِ
Telah menceritakan kepada kami Ar Rabi' bin Yahya, telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Yazid? Abu Khalid dari Al Minhal bin 'Amr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkata: "Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit yang belum datang ajalnya kemudian ia mengucapkan (doa) di sebelahnya sebanyak tujuh kali: AS ALULLAAHAL 'AZHIIM RABBAL 'ARSYIL 'AZHIIM AN YASYFIYAKA (aku mohon kepada Allah yang Maha Agung, Tuhan Arsy yang Agung semoga Dia menyembuhkanmu), maka Allah akan menyembuhkannya dari penyakit tersebut.
Selain mendoakan kesembuhan sisakit, maka bagi mereka yang menjenguk seyogyanya memberikan anjuran agar sisakit menerima dengan sabar musibah berupa penyakit yang datangnya dari Allah Yang Maha Berkehendak. Karena berkenaan dengan keutamaan beberapa penyakit danmusibah bagi orang mukmin dan orang yang sabar dan ridha Allah Ta’ala telah berfirmanm dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 155-157 ) :
وَلَنَبْلُوَ َّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ن
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ أُولَـئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Selain ayat-ayat al-Qur’an sebagaimana yang dikutipkan diatas, maka hadist riwayat Imam Muslim rahimahullaah Menyebutkan :
حَدَّثَنَا هَدَّابُ بْنُ خَالِدٍ الْأَزْدِيُّ وَشَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ جَمِيعًا عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ الْمُغِيرَةِ وَاللَّفْظُ لِشَيْبَانَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ صُهَيْبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azdi dan Syaiban bin Farrukh semuanya dari Sulaiman bin Al Mughirah dan teksnya meriwayatkan milik Syaiban, telah menceritakan kepada kami Sulaiman telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Shuhaib berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "perkara orang mu`min mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang mu`min, bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya."
Berdasarkan beberapa dalil yang diutarakan diatas maka sangatlah dianjurkan kepada kaum muslim yang menderita sakit, untuk bersabar karena niscaya Allah Rabbul ‘Alamin akan memberikan pahala ( Wallaahu Ta’ala ‘Alam )2011
Kamis, ba’da ashar 24 Dzulqa’idah 1342 H/21 Oktober 2011
(Musni Japrie)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar