Gambar ilustrasi : nasi tumpeng yang diyakini orang membawa baraqah
Pintu Syirik Ketiga : Percaya Kepada hal-Hal yang Bersifat Khurafat dan Tahyul
Beberapa perbuatan yang termasuk ke dalam pintu masuk syirik adalah mempercayai dan meyakini akan hal-hal yang bersifat khurafat dan tahyul. Perbuatan ini meliputi banyak hal antara lain :
a.Penghormatan atas Benda-benda Pusaka dan Batu Cincin
Gambar Ilustrasi : Keris pusaka
Banyak diantara masyarakat yang mengaku sebagai seorang yang muslim, sangat memberikan penghormatan yang tingi dan malah memuja-muja benda-benda pusaka peninggalan para leluhurnya maupun peninggalan raja-raja zaman dahulu baik berupa senjata seperti keris dan tombak, maupun benda-benda lainnya seperti gamelan, gong, kereta dan bahkan kerbau yang dianggap turunan dari kerbau dari zaman kerajaan dianggap kramat dan bertuah.Pada waktu-waktu tertentu tidak saja orang-orang dari kraton yang mengadakan upacara membersihkan dan memandikan benda-benda pusaka kraton, namun perorangan yang memiliki dan menyimpan benda-benda pusaka seperti keris dan tombak juga mengadakan ritual memandikan dan membersihkan sebagai bentuk wujud perhatian dan pemeliharaana atas benda pusaka tersebut. Masyarakat berkeyakinan apabila benda-benda pusaka tersebut tidak dimandikan dan dibersihkan rohnya akan menimbulkan gangguan kepada pemilik dan keluarganya.Selain keyakinan akan benda-benda pusaka, kebanyakan masyarakat juga memiliki keyakinan bahwa cincin yang bermatakan batu-batu khusus mempunyai khasiatdan juga memilki ruh yang dapat mendatangkan kebaikan dan manfaat serta juga dapat mendatangkan kemudharatan, cincin dengan batu permata tertentu diyakini dapat dijadikan penyembuh berbagai macam penyakit. Karenanya tidaklah mengherankan mereka mereka yang mempunyai kepercayaan terhadap cincin yang bermatakan batu tidak sungkan mengeluarkan uang yang besar untuk membelinya. Tetapi tentunya berbeda dengan batu permata sebagai hiasan yang memang memiliki nilai harga yang tinggi seperti intan, jamrud, rubby dan yang lain-lainnya yang dijual ditoko-toko permata.
Keyakinan sebagaimana yang dikemukakan diatas termasuk perbuatan syirik.
b.Tradisi mendatangi dukun pintu masuk ke dalam syirik
Gambar ilustrasi : Paranormar/orang pintar/dukun
Sebenarnya dukun dan perdukunan bukanlah sesuatu yang baru atau asing dalam sejarah kehidupan manusia. Keberadaannya sudah sangat lama dikenal bahkan sebelum datangnya Islam dan diutusnya Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.Kala itu, perdukunan benar-benar mendapat tempat di hati banyak orang. Karena mereka meyakini, para dukun mempunyai pengetahuan tentang ilmu ghaib. Orang-orang pun berduyun-duyun mendatanginya, mengadukan segala permasalahan yang dihadapinya untuk kemudian menjalankan petuah-petuahnya.Yang diistilahkan dukun itu sendiri adalah orang-orang yang mengabarkan hal-hal yang akan terjadi di kemudian hari, melalui bantuan setan yang mencuri-curi dengan berita dari langit. Maka, dukun adalah orang-orang yang mengaku dirinya mengetahui ilmu ghaib, sesuatu yang tidak tersingkap dalam pengetahuan banyak manusia.Di Indonesia, praktik perdukunan memiliki akar kuat dalam sejarah bangsa, bahkan dukun dan politik merupakan gejala sosial yang lazim. Kontestasi politik untuk merebut kekuasaan pada zaman kerajaan di Indonesia pramodern selalu ditopang kekuatan magis.Semuanya ini memberikan gambaran yang nyata, bahwa perdukunan memang sudah dikenal lama oleh masyarakat kita. Dan ilmu ini pun turun-menurun saling diwarisi oleh anak-anak bangsa, hingga saat ini para dukun masih mendapatkan tempat bukan saja di sisi masyarakat tradisional, tetapi juga di tengah lingkungan modern.
Percaya kepada dukun termasuk kepada perbuatan pintu masuk ke dalam syirik, karena meyakini dukun mempunyai kemampuan yang hanya dimiliki Allah ta’ala.
c.Tradisi Penggunaan Jimat Penangkal Sebagai Pintu masuk syirik.
Gambar ilustrasi : Jimat
Banyak diantara masyarakat baik yang hidup diperkotaan maupun dipedesaan yang mempunyai keyakinan bahwa sesuatu benda yang dijadikan jimat mengandung khasiat dapat memberikan manfaat kepada penggunanya sesuai dengan tujuan penggunaannya. Ada jimat yang diyakini dapat melindungi seseorang dari gangguan makhluk halus, ada jimat yang dapat memberikan kekuatan dan daya tahan pada tubuh sehingga mempan terhadap berbagai senjata, ada jimat sebagai penglaris usaha, ada jimat sebagai guna-guna.
Jimat merupakan tradisi yang diwarisi dari zaman jahiliyah yang di Indonesia populer dengan sebutan animisme dan dinamisme.Benda apapun yang digunakan dan diyakini mempunyai kemampuan untuk memberikan kemaslahatan dan melindungi dari kemudharatan sekalipun itu ayat-ayat al-Qur’an namanya tetap jimat.Keyakinan para nenek moyang dan para leluhur terdahulu bahwa sesuatu benda yang dijadikan jimat mengandung kekuatan magis sehingga mereka menggantungkan kemampuan benda yang dijadikan jimat tersebut untuk memberikan kemanfaatan pada dirinya sesuai dengan kebutuhannya.
Di Zaman modern ini penggunaan gelang dan kalung sebagai jimat telah dimodifikasi menjadi gelang dan kalung kesehatan yang dijual di toko-toko dan mall dengan harga yang tingi. Gelang dan kalung tersebut dikampanyekan mengandung bahan yang memiliki kekuatan/energi yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Namun sangat disayangkan gelang dan kalung kesehatan tersebut bukan bersumber dari hasil penelitian dari akhli kedokteran. Sehingga gelang dan kalung tersebut termasuk dalam katagori jimat.
Menganggap dan meyakini jimat mempunyai kekuatan dan kemampuan memberikan perlindungan, keselamatan dan kemaslatan dan menjauhkan dari kemudharatan sebagai perbuatan syirik yang nyata, karenanya tradisi Penggunaan Jimat Penangkal Sebagai Pintu masuk syirik
d.Tradisi Meyakini Hari-Hari dan Bulan-Bulan Tertentu Sebagai Hari/Bulan Yang Tidak Baik Untuk Melangsungkan Pernikahan Dan Hajat-hajat Lainnya Sebagai Pintu Masuk ke dalam syirik.
Gambar ilustrasi
Pada sebagian kalangan masyarakat meyakini bahwa ada hari dan bulan tertentu yang sial dan nahas, sehingga hari dan bulan tersebut harus dihindari untuk melangsungkan berbagai kegiatan terutama untuk keperluan melangsungkan hajat pernikahan. Mereka pantang untuk memilih hari dan bulan yang diyakini sebagai hari dan bulan yang sial, karena apabila pernikahan dilakukan pada hari dan bulan sial tersebut kelak akan berakibatfatal terhadap rumah tangga tersebut, kemungkinan terhadinya perceraian sangat besar. Begitu juga apabila memulai suatu pekerjaan seperti membangun rumah, perniagan dan lain-lainnya akan tidak mendapatkan keberuntungan.
Melakukan perjalanan jauh pada hari-hari yang dianggap sial dan nahas juga dihindari. Hari-hari yang dianggap sial dan nahas antara lain hari kelahiran, hari selasa dan hari rabu. Sedangkan bulan yang dianggap bulan yang tidak baik untuk pernikahan antara lain bulan Syawal, Muharram dan Safar menurut penanggalan tahun Hijriyah.
Hari-hari dan bulan-bulan yang sial dan nahas itu yang diyakini oleh kebanyakan orang-orang dari masyarakat suku jawa didasarkan kepada ramalan buku primbon peninggalan nenek moyang yang terus dilestarikan.
Keyakinan akan adanya hari dan bulan yang sial dan nahas merupakan perbuatan syirik, karena kemudharatan dan kemaslahatan datangnya dari Allah subhanahu wa ta’ala bukan dari makhluk.
e.Tradisi Percaya Kepada Ramalan Primbon, Zodiak, Feng-Shui dan Shio pintuk masuk ke dalam syirik
Gambar ilustrasi : Ramalan zodiak/bintang
Tidak sedikit orang-orang dari kalangan Muslim mempercayai akan ramalan-ramalan dari kitab primbon peninggalan nenek moyang masyarakat Jawa dari zaman dahulu, ramalan bintang (zodiak) yang bersumber dari ajaran Yunani kuno dan ramalan feng-shui serta ramalan shio yang bersumber dari kepercayaan cina.
Ramalan-ramalan tersebut diatas pada umumnya membicarakan sesuatu hal yang ghaib tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Padahal tidak seorangpun yang mengetahui tentang hal yang ghaib kecuali Allah Yang Maha Mengetahui.
Percaya kepada ramalan-ramalan berarti mengakui bahwa ada sesuatu selain Allah yang mengetahui hal-hal yang ghaib, hal ini sama artinya mengakui bahwa Allah itu mempunyai sekutu-sekutu. Perbuatan ini merupakan perbuatan syirik.
f.Percaya Kepada Sesuatu Yang Dapat Mendatangkan Kesialan ( Tatthayyur ) Termasuk Pintu Masuk Ke Dalam Syirik.
Sebagian masyarakat banyak yang mempercayai hal-hal yang seperti ini, misalnya pada saat berjalan ditengah jalan menemui ular yang melintas di jalan dari sebelah kiri sebagai tanda akan adanya kesialan atau datangnya nahas, menabrak kucing hingga mati pada saat berkendaraan sebagai tanda akan terjadinya kecelakaan bagi si pengendara, kejatuhan cicak di dalam rumah sebagai bentuk kesialan .
Mempercayai adanya kesialan atau akan datangnya nahas dari tanda-tanda yang ditemui adalah bentuk dari perbuatan syirik. Karena kemaslahatan dan kemudharatan yang menimpa seseorang itu datangnya dari Allah Yang Maha Pencipta , bukan datang dari makhluk
.
Menjaga Tauhid dan Menutup Jalan Menuju Pintu Syirik
Dakwah Islam yang disampaikan oleh Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam adalah dalam rangka untuk menegakkan tauhid, yaitu pengakuan bahwa tidak ada yang berhak disembah secara benar kecuali Allah subhanahu wa ta’ala semata , sehingga Islam melarang keras adanya perbuatan syirik karenanya syirik merupakan dosa yang tidak akan diampuni dan nerakalah tempatnya.
Karena kerasnya larangan perbuatan syirik, maka Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam berusaha keras untuk menjaga umatnya agar tidak terjatuh kedalam perbuatan syirik dengan secara tegas mengingatkan agar umatnya tidak melakukan hal-hal yang dapat menjadi pintu masuk bagi syirik
Berbagai ragam rupa perbuatan yang tanpa disadari sesungguhnya adalah merupakan pintu-pintu menuju syirik yang secara perlahan-lahan dan lama kelamaan menjerumuskan pelakunya kedalam jurang kesyirikan. Hal ini sejalan dengan yang diriwayatkan dalam Ash-Shahih tentang tafsiran dari Ibnu “Abbas mengenai firman Allah :
وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا
Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr (QS. Nuh : 23 )
Ia mengatakan : “ Ini adalah nama orang-orang shalih dari kaumNabi Nuh. Tatkala meninggal, setan membisikkan kepada kaum mereka : “ Dirikanlah patung-patung pada tempat yang pernah diadakan pertemuan di sana oleh mereka, dan namailah patung-patung itu dengan nama-nama mereka. Orang-orang itu pun melaksanakan bisikan setan tersebut, tetapi patung-patung mereka ketika itu belum disembah. Kemudian setelah orang-orang mendirikan patung itu meninggal dan ilmu agam dilupakan orang, barulah patung-patung tadi disembah oleh generasi belakangan.
Menghindarkan diri dari syirik merupakan hal yang utama dalam menegakkan tauhid , karena begitu banyaknya perbuatan yang dapat dijadikan sebagai pintu masuk kedalam perbuatan syirik, maka seyogyanya setiap muslim mewaspadainya dengan tidak mendekati apalagi melakukan perbuatan-perbuatan seperti yang diuraikan diatas. ( Wallahu’alam )
Sumber :
1. Al-Qur’an dan Terjemahan, www.Salafi-DB.com
2. Kitab Hadits 9 Imam, www Lidwa Pusaka .com
3.Fathul Majid ( Terjemahan ),Penjelasan Kitab Tauhid,Dyaikh Abdurrahman Hasan Alu Syaikh,Penerbit Pustaka Azzam
4.Perilaku & Akhlak Jahiliyah,Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimi, penerbit Pustaka Sumayah
5.Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Yazid bin Abdul Qadir Jawas, penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i
6. Ayat-ayat Larangan dan Perintah dalam Al-Qur’an KH.Qomaruddin dkk, penerbit Diponogoro
7. Ghuluw Benalu Dalam Ber-Islam Abdurrahman bin MNU’alla Al-Luwaihiq,penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i
8. Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat & Dzikir Syirik H.Mahrus Ali, penerbit Laa Tasyuki Press
9. Bahaya Mengekor Non Muslim Muhammad bin ‘Ali Adh Dhabi’I, penerbit Media Hidayah
Selesai disusun, Senin, 27 Dzulhijjah 1433H/12 Nopember 2012
( Musni Japrie )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar